Sebelum teleskop diciptakan pada abad ke-17, orang-orang mengira Bumi adalah pusat alam semesta. Mereka menyangka Matahari, planet-planet, dan semua bintang bergerak mengelilingi kita. Ketika kita telah memiliki teknologi yang bisa mengintip ruang angkasa dengan lebih detail, kita menyadari bahwa tidak saja Bumi mengelilingi Matahari tapi Matahari pun mengelilingi pusat Galaksi kita, Bimasakti.
Dalam kurun 100 tahun terakhir, teleskop telah berkembang dengan laju yang tak terbayangkan. Kini kita mempunyai teleskop-teleskop radio raksasa yang merentang lebih dari 50 kilometer. Bahkan, kita punya teleskop-teleskop yang diluncurkan ke antariksa. Dengan peralatan canggih ini kita mampu menguak rahasia keajaiban-keajaiban alam semesta yang tidak pernah diimpikan nenek moyang kita.
Ambillah foto ini sebagai contoh. Foto tersebut menampakkan planet nebula, yang merupakan sisa-sisa sebuah bintang yang tercerai-berai akibat ledakan superdahsyat. Planet nebula
yang satu ini dinamakan "Nebula Wajah Badut". Tahu nggak apa sebabnya? Bentuknya memang seperti kepala badut, lengkap dengan rambutnya yang heboh dan hidung besar mengkilat di tengahnya.
Obyek ini dikenali pertama kali pada tahun 1757, tapi sekarang pun kita masih menemukan detail-detail baru mengenai 'si badut angkasa' ini. Bagian yang berwarna ungu adalah gas panas bertemperatur sejuta derajat celcius. Pola berwarna merah, hijau, dan biru menunjukkan lapisan luar yang dilontarkan oleh bintang yang sudah meledak. Baru-baru ini astronom mendeteksi sepasang bintang yang sangat panas berada di pusat awan gas ini dan mereka bergerak mengelilingi satu sama lain!
Fakta menarik
Galileo Galilei adalah orang pertama yang mengarahkan teleskop ke langit. Pada masa hidupnya, Galileo telah mengubah pemahaman kita terhadap alam semesta. Galileo menunjukkan pada kita kalau permukaan Bulan tidaklah rata tetapi berkawah-kawah, Matahari mempunyai bintik, dan planet Jupiter juga mempunyai bulan.
Share: